Sabtu, 30 Juli 2016

Sejarah Perkembangan Sosiologi Part II

A. Latar Belakang
Perkembangan sosiologi semakin mantap, setelah pada tahun 1895 seorang ilmuwan Perancis bernama Emmile Durkheim menerbitkan bukunya yang berjudul Rules of Sociological Method. Dalam buku yang melambungkan namanya itu, Durkheim menguraikan tentang pentingnya metodologi ilmiah dan teknik pengukuran kuantitatif di dalam sosiologi untuk meneliti fakta sosial. Misalnya dalam kasus bunuh diri (suicide). Angka bunuh diri dalam masyarakat yang cenderung konstan dari tahun ke tahun, dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari luar individu.


Dalam suatu jenis bunuh diri yang dinamakan altruistic suicide disebabkan oleh derajat integrasi sosial yang sangat kuat. Misalnya dalam satuan militer, dapat saja seorang anggota mengorbankan dirinya sendiri demi keselematan satuannya.Sebaliknya, dalam masyarakat yang derajat integrasi sosialnya rendah, akan mengakibatkan terjadinya bunuh diri egoistik egoistic suicide.

B. Definisi Sosiologi
                    
B         Berdasarkan Etimologi Kebahasaan Atau Asal Kata

Secara kebahasaan nama sosiologi berasal dari kata socious, yang artinya ”kawan” atau ”teman” dan logos, yang artinya ”kata”, ”berbicara”, atau ”ilmu”. Sosiologi berarti berbicara atau ilmu tentang kawan. Dalam hal ini, kawan memiliki arti yang luas, tidak seperti dalam pengertian sehari-hari, yang mana kawan hanya digunakan untuk menunjuk hubungan di anatra dua orang atau lebih yang berusaha atau bekerja bersama. Kawan dalam pengertian ini merupakan hubungan antar-manusia, baik secara individu maupun kelompok, yang meliputi seluruh macam hubungan, baik yang mendekatkan maupun yang menjauhkan, baik yang menuju kerpada bentuk kerjasama maupun yang menuju kepada permusuhan. Jadi, sosiologi adalah ilmu tentang berbagai hubungan antar-manusia yang terjadi di dalam masyarakat. Hubungan antar-manusia dalam masyarakat disebut hubungan sosial.

                   Definisi Menurut Para Ahli Sosiologi
Secara umum sosiologi dapat diberi batasan sebagai studi tentang kehidupan sosial manusia, kelompok dan masyarakat. Berikut dikemukakan definisi sosiologi dari beberapa ahli sosiologi.
a)      Van der Zanden memberikan batasan bahwa sosiologi merupakan studi ilmiah tentang interaksi antar-manusia.
b)      Roucek dan Warren mendefinisikan sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari hubungan antar-manusia dalam kelompok.
c)      Pitirim A. Sorokin menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari: (1)hubungan dan pengaruh timbal-balik antara aneka macam gejala sosial, misalnya gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik, dan sebagainya, (2) hubungan dan pengaruh timbal-balik antara gejala sosial dengan gejala nonsosial, misalnya pengaruh iklim terhadap watak manusia, pengaruh kesuburan tanah terhadap pola migrasi, dan sebagainya, dan (3) ciriciri umum dari semua jenis gejala sosial yang terjadi dalam masyarakat
d)      Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi dalam bukunya yang berjudul Setangkai Bunga Sosiologi menyatakan bahwa sosiologi atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. Struktur sosial merupakan jalinan atau konfigurasi unsur-unsur sosial yang pokok dalam masyarakat, seperti: kelompok-kelompok sosial, kelas-kelas sosial, kekuasaan dan wewenang, lembaga-lembaga sosial maupun nilai dan norma sosial. Proses sosial merupakan hubungan timbal-balik di antara unsur-unsur atau bidang-bidang kehidupan dalam masyarakat melalui interaksi antar-warga masyarakat dan kelompok-kelompok.

C. Sejarah Perkembangan Sosiologi
            Sebagai ilmu, sosiologi masih cukup muda, bahkan paling muda di antara ilmu-ilmu sosial yang lain. Tokoh yang oleh banyak pihak dianggap sebagai Bapak Sosiologi adalah Auguste Comte, seorang ahli filsafat dari Perancis yang lahir pada tahun 1798 dan meninggal pada tahun 1853.
Walaupun sebenarnya pada akhir abad pertengahan adalah Ibnu Khaldun (1332-1406), yang mengemukakan tentang beberapa prinsip pokok untuk menafsirkan kejadian-kejadian sosial dan peristiwa-peristiwa sejarah. Menurut beberapa sosiolog, Ibnu Khaldunlah yang lebih tepat sebagai Bapak Sosiologi, karena jauh sebelum Comte ia telah mengemukakan tentang prinsip-prinsip sosiologi dalam bukunya yang berjudul Muqodimah.Auguste Comte mencetuskan pertama kali nama sociology dalam bukunya yang berjudul Positive Philoshopy yang terbit pada tahun 1838. Pada waktu itu Comte menganggap bahwa semua penelitian tentang masyarakat telah mencapai tahap terakhir, yakni tahap ilmiah, oleh karenanya ia menyarankan semua penelitian tentang masyarakat ditingkatkan menjadi ilmu yang berdiri sendiri, lepas dari filsafat yang merupakan induknya. Pandangan Comte yang dianggap baru pada waktu itu adalah bahwa sosiologi harus didasarkan pada observasi dan klasifikasi yang sistematis, dan bukan pada kekuasaan serta spekulasi.
Di samping mengemukakan istilah sosiologi untuk ilmu baru yang berasal dari filsafat masyarakat ini, Comte juga merupakan orang pertama yang membedakan antara ruang lingkup dan isi sosiologi dari ilmu-ilmu lainnya. Menurut Comte ada tiga tahap perkembangan intelektual, yang masing-masing merupakan perkembangan dari tahap sebelumnya. Tahap pertama dinamakan tahap theologis, kedua adalah tahap metafisik, dan ketiga adalah tahap positif.
Pada tahap pertama manusia menafsirkan gejala-gelajala di sekelilingnya secara teologis, yaitu dengan kekuatan adikodrati yang dikendalikan oleh roh, dewa, atau Tuhan yang Maha Kuasa. Pada tahap kedua manusia mengacu pada hal-hal metafisik atau abstrak, pada tahap ketiga manusia menjelaskan fenomena-fenomena ataupun gejala-gejala dengan menggunakan metode ilmiah, atau didasarkan pada hukum-hukum ilmiah. Di sinilah sosiologi sebagai penjelasan ilmiah mengenai masyarakat. 
Dalam sistematika Comte, sosiologi terdiri atas dua bagian besar, yaitu: 
(1) sosiologi statik diibaratkan dengan anatomi sosial atau masyarakat
(2) sosiologi dinamik berbicara tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.

 D. Karakteristik Sosiologi
Sebagai ilmu, sosiologi memiliki sifat hakikat atau karakteristik sosiologi:
1.    Merupakan ilmu sosial, bukan ilmu kealaman ataupun humaniora
2.    Bersifat empirik-kategorik, bukan normatif atau etik; artinya sosiologi berbicara apa adanya tentang fakta sosial secara analitis, bukan mempersoalkan baik-buruknya fakta sosial tersebut. Bandingkan dengan pendidikan agama atau pendidikan moral.
3.    Merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat umum, artinya bertujuan untuk menghasilkan pengertian dan pola-pola umum dari interaksi antar-manusia dalam masyarakat, dan juga tentang sifat hakikat, bentuk, isi dan struktur masyarakat.
4.    Merupakan ilmu pengetahuan murni (pure science), bukan ilmu pengetahuan terapan (applied science)
5.    Merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak atau bersifat teoritis. Dalam hal ini sosiologi selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi. Abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat sehingga menjadi teori.
 E. Kegunaan Sosiologi dan Peran Sosiolog Dalam Masyarakat
 sosiologi Tidak dapat dibatasi oleh sebutan-sebutan dalam administrasi okupasi pekerjaan Atau mata pencaharian resmi yang dileluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Di beberapa negara telah muncul pengakuan terhadap sumbangan dan peran sosiologi di berbagai bidang kehidupan dan pembangunan.
Horton dan Hunt menyebutkan beberapa profesi yang pada umumnya diisi oleh para sosiolog: 
(1) ahli riset, baik itu riset ilmiah dasar untuk perkembangan ilmu pengetahuan ataupun riset yang diperlukan untuk kepentingan industri praktis
(2) konsultan kebijakan, khususnya untuk membantu untuk memprediksi pengaruh sosial dari suatu kebijakan dan/atau pembangunan
(3) sebagai teknisi atau sosiologi klinis, yakni ikut terlibat di dalam kegiatan perencanaan dan pelaksanaan program kegiatan dalam masyarakat
 (4) sebagai pengajarAtau pendidik 
(5) Sebagai pekerja sosial (social worker)

Sejarah Perkembangan Sosiologi Part I

            


Standard


 A. Perkembangan Sosiologi Pendidikan
Sosiologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat. Sosiologi berasal dari kata “socius” yang berarti kawan atau teman dan “logis” yang berarti ilmu. Secara harfiah sosiologi dapat dimaknai sebagai ilmu tentang perawanan atau pertemanan. Istilah sosiologi diperkenalkan pertama kali oleh August Comte (1798-1857) pada abad ke-19. istilah ini dipublikasikan elalui tulisannya yang berjudul Cours de Philosphie Positive
Menurut Brinkerhof dan white sosiologi adalah interaksi sosial. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antar 2 individu atau lebih. Hubungan timbal balik tersebut yaitu adanya kontak dan komunikasi. Dengan adanya kontak dan komunikasi, kita akan saling mendapatkan informasi.
Sosiologi Pendidikan adalah adalah ilmu yang mempelajari seluruh aspek pendidikan, baik itu struktur, dinamika, masalah-masalah pendidikan, ataupun aspek-aspek lainnya secara mendalam melalui analisis atau pendekatan sosiologis .
Pada abad ke-17 ilmu alam menjadi ilmu yang merdeka, pada abad ke-18 ilmu ekonomi, sedangkat ilmu msyarakat atau sosiologi baru dikenal sebagai ilmu sejak permulaan abad ke-19. Kebutuhan untuk memisahkan sosiologi dari ilmi-ilmu lainnya ini lebih tampak dan terasa pada masa revolusi abad ke-18 di Eropa yang mengganas dalam Revolusi Perancis 1789 -1799. Sedangkan Inggris, berdasarkan perasaan akan kenyataan fungsi ilmu masyarakat telah lebih kurang 100 tahun lebih dulu mengalami perubahan sosial dan politik dalam revolusi yang tidak berdarah, lazim disebut glorious revolution
sejumlah hal yang dianggap sebagai pendorong pertumbuhan sosiologi sebagai berikut.
   a. Revolusi Politik tahun 1776 
   b. Revolusi Industri abad ke-18 Munculnya Kapitalisme dan Sosialisme
   c. Urbanisasi besar-besaran
   d. Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan
   e. Perubahan di Bidang Keagamaan

Telah dimaklumi bersama, bahwa seluruh pendidikan manusia dapat berlangsung dalam Tri Pusat Pendidikan yaitu dirumah atau dalam keluarga, di sekolah atau lembaga pendidikan formal, dan di masyarakat atau pendidikan nonformal
a) Dirumah atau di dalam keluarga, anak berinteraksi dengan orang tua dan segenap anggota keluarga lainnya. Ia memperoleh pendidikan informal, berupa pembentukan pebmbiasaan-pembiasaan habit formations. Seperti cara makan, tidur, bangun pagi, gosok gigi, sopan santun, dan lain-lain. Pendidikan informal dalam keluarga akan banyak membantu dalam meletakkan dasar pembentukan kepribadian anak. Misalnya, sikap religius, disiplin.
b) Di sekolah anak berinteraksi dengan guru-guru beserta bahan-bahan pendidikan dan pengajaran, teman-teman serta pegawai-pegawai tata usaha. Ia memperoleh pendidikan formal disekolah berupa pembentukan nilai-nilai pengetahuan, keterampilan dan sikap terhadap bidang studi. Akibat bersosialisasi dengan pendidikan formal, terbentuklah kepribadiannya untuk tekun dan rajin belajar disertai keinginan meraih cita-cita.
c) Di masyarakat anak berinteraksi dengan seluruh anggota masyarakat yang heterogen (macam-macam). Ia memperoleh pendidikan nonformal atau pendidikan diluar sekolah berupa berbagai pengalaman hidup. Agar masyarakat dapat melanjutkan eksistensinya, maka kepada generasi muda harus diwariskan nilai-nilai, sikap, pengetahuan, keterampilan.
    Perkembangan manusia sering dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik internal maupun eksternal. Hal tersebut perlu diperhatikan oleh para pendidik agar pandai-pandai memecahkan masalah pendidikan melalui analisis sosiologis
a) Aspek Biologis : Kondisi biologis seseorang turut mempengaruhi kepribadian seseorang. Misalnya seseorang memiliki cacat jasmani,seperti sumbing, buta dan lain-lain. Dengan demikian seorang pendidik yang bijaksana akan memperlakukan peserta didiknya dengan menggunakan strategi pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan.
b) Aspek Psikologis : Di kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai orang yang rendah diri bukan karena cacat jasmani, melainkan karena sosial ekonomi rendah sehingga orang yang pendiam atau tertutup enggan bergaul. Dalam kasus ini seorang pendidik perlu memperhatikan mereka secara analisis sosio-ekonomi.
c) Lingkungan Alam Fisik : Seseorang yang berasal dari daerah gersang bisa memiliki kepribadian yang ulet, keras dan tabah atau bisa juga sebaliknya. Pendekatan yang dapat digunakan oleh pendidik yaitu sosio-geografi.
d) Lingkungan sosial : Perkembangan kepribadian seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan sosial tempat ia berada. Misalnya seseorang berasal dari lingkungan keluarga yang baik-baik kemudian pindah dan bertempat tinggal dalam lingkungan kampung maksiat. Pendekatan yang dapat digunakan oleh pendidik yaitu dengan analisis sosio-religius.
e) Faktor kebudayaan : Dipengaruhi oleh faktor materiil atau nonmateriil.
f) Faktor kebudayaan khusus.

B. Bapak Pendiri Sosiologi The Founding Fathers Of Sosiology

1. Emile Durkheim
Durkheim dilahirkan di Epinal Prancis pada 1858 dari keluarga Yahudi, ayahnya Rabi. Studi di Ecole Superieuredi Paris. Dari 1887 sampai 1902 menjadi guru besar dalam ilmu-ilmu sosial di Bordeaux. Pada masa tersebut ia berhasil menulis buku yang monumental yaitu tentang  the division of labor in society, the Rules of Sosiological Method, dan suicide. Setelah itu, ia pindah ke Universitas Sorbonne di Paris. Pada masa itu, ia kembali menerbitkan buku the Elementary Froms of the Religious Life.berbeda dengan Karl Marx, sumbangan Emile Durkeim terhadap sosiologi pendidikan lebih terasa, terutama berbagai ceramahnya tentang pendidikan yang diterbitkan dalam beberapa buku seperti Education and Society(1956), Moral Education(1961), dan Evolution of Educational Thought(1977).
2. Max Weber
Weber dilahirkan di Erfurt 1864 sebagai anak tertua dari delapan orang bersaudara. Ayahnya seorang otoriter, sedangkan ibunya adalah seorang saleh yang teraniaya. Oleh karena itu, terjadi cekcok hebat antara Max Weber dengan ayahnya, sehingga dia mengusir ayahnya. Ia lebih banyak dipengaruhi paman dan tantenya.  Weber mengecap berbagai pendidikan, antara lain ekonomi, sejarah, hukum, filosofi, dan teoloi. Ia meraih gelar doktor dalam  studi organisasi dagang abad pertengahan. Ia diangkat jadi guru besar dalam studi sejarah afraria Romawi di Berlin serta menjadi guru besar ekonomi di Freiburg 1894 dan 1896di Heidelberg.
3. Karl Marx
Marx lahir dari keluarga Yahudi di Trier, Jerman, pada 1818. Ibunya berasal  dari keluarga Rabbi Yahudi, sedangkan ayahnya berpendidikan sekuler dan pengacara yang sukses. Ketika suasana politik tidak menguntungkan bagi pengacara Yahudi, ayah dan keluarganya pindah menjadi pemeluk agama protestan. 1841 Marx meraih gelar doktor  fildafat dari Universitas Berlin, Universitas yang dipengaruhi oleh pemikiran Hegel dan pengikutnya yang kritis. Ia menikah pada 1843 dan hijrah ke Paris. Di sana ia berkenalan dengan St. Simon dan Proudhon, tokoh pemikir sosialis, dengan Engels, mitra menulis sekaligus sahabat penopang ekonomi, serta dengan berbagai pemikiran ekonomi politik Inggris seperti Adam Smith dan David Ricardo. Aktif dalam berbagai gerakan buruh dan komunis. Karl Max dipahami oleh berbagai penulis teks buku sosiologi pendidikan  seperti  Ivor Morris(1972), K.W. Prichard, dan T.H. Buxton(1973), Philip Robinson(1986), dan Mareen T. Hallin(2000) tidak memberikan banyak sumbangan teoretis terhadap pengembangan sosiologi pendidikan, namun Marx sangat berpengaruh terhadap cara aberpikir tentang pendidikan dan masyarakat.
C. Pengertian Sosiologi Menurut Para Ahli
1. Pitirim Sorokin
  • Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain
2. Max Weber
  • Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.
3. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
  • Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.
4. Paul B. Horton
  • Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.
5. Soerjono Soekamto
  • Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.


Kamis, 28 Juli 2016

Pengertian Individu, Populasi, Komunitas, dan Ekosistem

TUGAS BIOLOGI


Nama : FREDY NOOR

Kelas : X - IPA II

Mata Pelajaran : BIOLOGI




A. Individu

Individu merupakan organisme tunggal, contohnya : seekor tikus, seekor kucing, sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia.

B. Populasi

populasi  merupakan kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu tertentu. contohnya; di sebuah kolam ada ikan, teratai, dll., populasi pohon kelapa dikelurahan Tegakan pada tahun 1989 berjumlah 2552 batang.
Ukuran populasi berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam populasi ini disebut dinamika populasi. Perubahan ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus perubahan jumlah dibagi waktu. Hasilnya adalah kecepatan perubahan dalam populasi. Misalnya, tahun 1980 populasi Pinus di Tawangmangu ada 700 batang. Kemudian pada tahun 1990 dihitung lagi ada 500 batang pohon Pinus. Dari fakta tersebut kita lihat bahwa selama 10 tahun terjadi pengurangan pohon pinus sebanyak 200 batang pohon. Untuk mengetahui kecepatan perubahan maka kita membagi jumlah batang pohon yangberkurang dengan lamanya waktu perubahan terjadi :
Dari rumus hitungan di atas kita dapatkan kesimpulan bahwa rata-rata berkurangnya pohon tiap tahun adalah 20 batang. Akan tetapi, perlu diingat bahwa penyebab kecepatan rata-rata dinamika populasi ada berbagai hal. Dari alam mungkin disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, serangan penyakit, sedangkan dari manusia misalnya karena tebang pilih. Namun, pada dasarnya populasi mempunyai karakteristik yang khas untuk kelompoknya yang tidak dimiliki oleh masing-masing individu anggotanya. Karakteristik iniantara lain : kepadatan (densitas), laju kelahiran (natalitas), laju kematian (mortalitas),potensi biotik, penyebaran umur, dan bentuk pertumbuhan. Natalitas danmortalitas merupakan penentu utama pertumbuhan populasi.
Dinamika populasi dapat juga disebabkan imigrasi dan emigrasi. Hal ini khusus untuk organisme yang dapat bergerak, misalny ahewan dan manusia.Imigrasi adalah perpindahan satu atau lebih organisme kedaerah lain atau peristiwa didatanginya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme; didaerah yang didatangi sudah terdapat kelompok dari jenisnya. Imigrasi ini akan meningkatkan populasi.

C. Komunitas

Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi. Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya. Contoh komunitas adalah populasi ikan, populasi ganggang dan populasi hewan di sekitarnya membentuk komunitas terumbu karang.

D. Ekosistem

Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan dekomposer atau pengurai (mikroorganisme). Ekosistem dibagi menjadi 2, yaitu: ekosistem alami dan ekosistem buatan.Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa adanya campur tangan manusia. Ekosistem alami dibedakan menjadi 2, yaitu ekosistem darat dan ekosistem perairan. Contoh ekosistem darat adalah ekosistem hutan. Contoh ekosistem perairan adalah ekosistem danau, ekosistem rawa dan lain sebagainya. Sedangkan Ekosistem buatan adalah ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia. Contoh ekosistem buatan adalah ekosistem kolam, ekosistem akuariun, ekosistem kebun dan lain sebagainya. Ekosistem darat yang mencakup daerah luas disebut bioma. Contohnya adalah bioma hutan hujan tropis, bioma padang rumput, bioma padang pasir dan bioma tundra. Dapat dikatakan juga bahwa bioma terdiri dari ekosistem-ekosistem. Semua ekosistem yang ada di bumi beserta atmosfer yang melingkupinya saling berinteraksi membentuk biosfer atau ekosistem dunia.

Sabtu, 23 Juli 2016

5 DEFINISI SOSIOLOGI MENURUT PARA AHLI DALAM NEGERI & LUAR NEGERI


5 DEFINISI SOSIOLOGI MENURUT PARA AHLI DALAM NEGERI

1. Soejono Sukamto 
   Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.

2. Hassan Shadily
   Sosiologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang hidup bersama dalam masyarakat dan menyelidiki ikatan-ikatan antar manusia yang menguasai kehidupan dengan mencoba mengerti sifat dan maksud hidup bersama, cara terbentuk dan tumbuh serta perubahannya.

3.  Soerjono Soekanto
  Sosiologi adalah ilmu yang kategoris, murni, abstrak, berusaha mencari pengertian-pengertian umum, rasional, empiris, serta bersifat umum.

4.  Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi
  Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.

5.  Koenjtaraningrat
   Sosiologi adalah suatu proses yaitu proses belajar kebudayaan dalam hubungan dengan sistem sosial. Dalam proses tersebut seorang individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu sekelilingnya yang menduduki beraneka macam peranan sosial yang mungkin ada dalam kehidupan sehari-hari.


5 DEFINISI SOSIOLOGI MENURUT PARA AHLI LUAR NEGERI

1.  Emile Durkheim
Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta yang mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada di luar individu di mana fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu.

2.  William Kornblum
Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi.

3.  Mayor Polak
Sosiologi adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan yakni hubungan diantara manusia dengan manusia, manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok.

4.  Anthony Giddens
Sosiologi adalah Studi tentang kehidupan social manusia, kelompok-kelompok manusia dan masyarakat.

5.  Auguste Comte
Sosiologi adalah Suatu disiplin ilmu yang bersifat positif yaitu mempelajari gejala-gejala dalam masyarakat yang didasarkan pada pemikiran yang bersifat rasional dan ilmiah.
" Semoga Bermanfaat Ya "<-> SALAM_JOMBl0 <->

Senin, 18 Juli 2016

Tata Krama

Tata Krama adalah sopan santun atau adab. Tata Krama merupakan pancaran dari budi pekerti yang luhur serta kepribadian yang kuat dalam tata hubungan sesama manusia sebagai anggota masyarakat atau sebagai makhluk sosial untuk menciptakan suasana serasi, selaras, dan seimbang. Budi pekerti yang luhur dan kepribadian yang kuat perlu bahkan wajib ditanamkan dan dipupuk dalam jiwa anak sejak anak masih berusia dini, usia Sekolah Dasar, SMP, dan SMA.

Berbagai Tata Krama Siswa di Lingkungan Sekolah :


1. Tata krama siswa saat baru sampai di sekolah
Ketika sampai di halaman sekolah dan bertemu teman atau Bapak/Ibu guru, sampaikan salam dan jabat lah tangan mereka. Setelah itu, masuk lah ke ruangan kelas. Letakkan tas di laci meja. Jika jam masuk/mulai pelajaran masih cukup lama, bacalah buku pelajaran, dan atau mungkin kebetulan Anda mendapat jadwal piket hari itu, maka kerjakan tugas piket tersebut.


2. Tata krama siswa saat mengikuti upacara
Berbaris lah denganlurus, ikuti upacara bendera dengan tenang, tertib, dan khidmat.

3. Tata krama siswa saat berbaris sebelum masuk ke ruangan kelas
Berbaris lah dengan tertib, dan masuk kelas dengan tertib juga


4. Tata krama siswa saat berdo'a bersama sebelum pelajaran dimulai
Berdo'alah dengan serius dan kompak


5. Tata krama siswa saat mengikuti pelajaran
Selalu memperhatikan semua pelajaran secara cermat, tekun, tenang. Bertanyalah kepada guru jika ada materi pelajaran yang belum dipahami. Janan lupa tunjuk jari dulu sebelum bertanya

6. Tata krama siswa saat keluar dari ruangan kelas
Jika saat pelajaran tiba-tiba Anda ingin ke toilte, minta izin terlebih dahulu kepada guru. Setelah diizinkan, keluar lah dengan santai atau tidak usah lari. Jika bel istirahat sudah berbunyi dan guru sudah menyilakan siswa untuk istirahat, keluar lah dengan tertib jangan berdesak-desakkan dengan temannya.

7. Tata krama siswa saat jam istirahat
Gunakan waktu istirahat sebaik mungkin. Bermain lah seperlunya saja. Kalau membutuhkan alat-alat sekolah, beli lah di koperasi sekolah. Jika ingin membeli jajan, pilih lah jajan yang sehat. Misalkan ada keperluan pergi dari lingkungan sekolah, izin lah kepada guru. Adik-adik juga sangat dianjurkan memanfaatkan jam istirahat untuk membaca buku di ruang perpustakaan sekolah. Jangan lah waktu istirahat digunakan untuk bermain-main di dalam kelas.


8.Tata krama siswa saat tugas piket atau kerja bhakti di sekolah
www.tata_krama.comLakukan tugas piket atau kerja bhakti dengan sungguh-sungguh, jadi jangan lah malah bermain-main.

9. Tata krama siswa di toilet sekolah
  • jangan masuk ke toilet lawan jenis
  • masuk dengan kaki kiri
  • masuk dengan berdo'a terlebih dahulu
  • jangan bernyanyi-nyanyi atau tindakan gaduh lainnya
  • bersucilah ketika sudah selesai
  • siram lah jika sudah selesai
  • keluar dengan mendahulukan kaki kanan
  • keluar dengan berdo'a
10. Tata krama siswa saat masuk ke ruang kelas lain 
  • ketuk lah pintu
  • ucapkan salam
  • menyampaikan keperluannya ke guru kelas tersebut
11. Tata krama siswa saat masuk ruang guru/kepala sekolah
  • ketuk pintu
  • ucapkan salam
  • menyampaikan keperluan akan bertemu Bapak/Ibu guru siapa
  • duduk lah dengan sopan setelah dipersilakan untuk duduk
  • sampaikan keperluan 
12. Tata krama siswa saat meninggalkan sekolah
  •  jangan sampai ada alat pelajaran yang tertinggal di meja atau di ruang kelas.
  • berdo'a bersama
  • berjabat tangan dengan guru dan ucapkan  salam


    Demikian tentang " Tata Krama " Siswa di Lingkungan Sekolah

    " Semoga_Bermanfaat_Yaa "