Sabtu, 30 Juli 2016

Sejarah Perkembangan Sosiologi Part I

            


Standard


 A. Perkembangan Sosiologi Pendidikan
Sosiologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat. Sosiologi berasal dari kata “socius” yang berarti kawan atau teman dan “logis” yang berarti ilmu. Secara harfiah sosiologi dapat dimaknai sebagai ilmu tentang perawanan atau pertemanan. Istilah sosiologi diperkenalkan pertama kali oleh August Comte (1798-1857) pada abad ke-19. istilah ini dipublikasikan elalui tulisannya yang berjudul Cours de Philosphie Positive
Menurut Brinkerhof dan white sosiologi adalah interaksi sosial. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antar 2 individu atau lebih. Hubungan timbal balik tersebut yaitu adanya kontak dan komunikasi. Dengan adanya kontak dan komunikasi, kita akan saling mendapatkan informasi.
Sosiologi Pendidikan adalah adalah ilmu yang mempelajari seluruh aspek pendidikan, baik itu struktur, dinamika, masalah-masalah pendidikan, ataupun aspek-aspek lainnya secara mendalam melalui analisis atau pendekatan sosiologis .
Pada abad ke-17 ilmu alam menjadi ilmu yang merdeka, pada abad ke-18 ilmu ekonomi, sedangkat ilmu msyarakat atau sosiologi baru dikenal sebagai ilmu sejak permulaan abad ke-19. Kebutuhan untuk memisahkan sosiologi dari ilmi-ilmu lainnya ini lebih tampak dan terasa pada masa revolusi abad ke-18 di Eropa yang mengganas dalam Revolusi Perancis 1789 -1799. Sedangkan Inggris, berdasarkan perasaan akan kenyataan fungsi ilmu masyarakat telah lebih kurang 100 tahun lebih dulu mengalami perubahan sosial dan politik dalam revolusi yang tidak berdarah, lazim disebut glorious revolution
sejumlah hal yang dianggap sebagai pendorong pertumbuhan sosiologi sebagai berikut.
   a. Revolusi Politik tahun 1776 
   b. Revolusi Industri abad ke-18 Munculnya Kapitalisme dan Sosialisme
   c. Urbanisasi besar-besaran
   d. Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan
   e. Perubahan di Bidang Keagamaan

Telah dimaklumi bersama, bahwa seluruh pendidikan manusia dapat berlangsung dalam Tri Pusat Pendidikan yaitu dirumah atau dalam keluarga, di sekolah atau lembaga pendidikan formal, dan di masyarakat atau pendidikan nonformal
a) Dirumah atau di dalam keluarga, anak berinteraksi dengan orang tua dan segenap anggota keluarga lainnya. Ia memperoleh pendidikan informal, berupa pembentukan pebmbiasaan-pembiasaan habit formations. Seperti cara makan, tidur, bangun pagi, gosok gigi, sopan santun, dan lain-lain. Pendidikan informal dalam keluarga akan banyak membantu dalam meletakkan dasar pembentukan kepribadian anak. Misalnya, sikap religius, disiplin.
b) Di sekolah anak berinteraksi dengan guru-guru beserta bahan-bahan pendidikan dan pengajaran, teman-teman serta pegawai-pegawai tata usaha. Ia memperoleh pendidikan formal disekolah berupa pembentukan nilai-nilai pengetahuan, keterampilan dan sikap terhadap bidang studi. Akibat bersosialisasi dengan pendidikan formal, terbentuklah kepribadiannya untuk tekun dan rajin belajar disertai keinginan meraih cita-cita.
c) Di masyarakat anak berinteraksi dengan seluruh anggota masyarakat yang heterogen (macam-macam). Ia memperoleh pendidikan nonformal atau pendidikan diluar sekolah berupa berbagai pengalaman hidup. Agar masyarakat dapat melanjutkan eksistensinya, maka kepada generasi muda harus diwariskan nilai-nilai, sikap, pengetahuan, keterampilan.
    Perkembangan manusia sering dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik internal maupun eksternal. Hal tersebut perlu diperhatikan oleh para pendidik agar pandai-pandai memecahkan masalah pendidikan melalui analisis sosiologis
a) Aspek Biologis : Kondisi biologis seseorang turut mempengaruhi kepribadian seseorang. Misalnya seseorang memiliki cacat jasmani,seperti sumbing, buta dan lain-lain. Dengan demikian seorang pendidik yang bijaksana akan memperlakukan peserta didiknya dengan menggunakan strategi pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan.
b) Aspek Psikologis : Di kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai orang yang rendah diri bukan karena cacat jasmani, melainkan karena sosial ekonomi rendah sehingga orang yang pendiam atau tertutup enggan bergaul. Dalam kasus ini seorang pendidik perlu memperhatikan mereka secara analisis sosio-ekonomi.
c) Lingkungan Alam Fisik : Seseorang yang berasal dari daerah gersang bisa memiliki kepribadian yang ulet, keras dan tabah atau bisa juga sebaliknya. Pendekatan yang dapat digunakan oleh pendidik yaitu sosio-geografi.
d) Lingkungan sosial : Perkembangan kepribadian seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan sosial tempat ia berada. Misalnya seseorang berasal dari lingkungan keluarga yang baik-baik kemudian pindah dan bertempat tinggal dalam lingkungan kampung maksiat. Pendekatan yang dapat digunakan oleh pendidik yaitu dengan analisis sosio-religius.
e) Faktor kebudayaan : Dipengaruhi oleh faktor materiil atau nonmateriil.
f) Faktor kebudayaan khusus.

B. Bapak Pendiri Sosiologi The Founding Fathers Of Sosiology

1. Emile Durkheim
Durkheim dilahirkan di Epinal Prancis pada 1858 dari keluarga Yahudi, ayahnya Rabi. Studi di Ecole Superieuredi Paris. Dari 1887 sampai 1902 menjadi guru besar dalam ilmu-ilmu sosial di Bordeaux. Pada masa tersebut ia berhasil menulis buku yang monumental yaitu tentang  the division of labor in society, the Rules of Sosiological Method, dan suicide. Setelah itu, ia pindah ke Universitas Sorbonne di Paris. Pada masa itu, ia kembali menerbitkan buku the Elementary Froms of the Religious Life.berbeda dengan Karl Marx, sumbangan Emile Durkeim terhadap sosiologi pendidikan lebih terasa, terutama berbagai ceramahnya tentang pendidikan yang diterbitkan dalam beberapa buku seperti Education and Society(1956), Moral Education(1961), dan Evolution of Educational Thought(1977).
2. Max Weber
Weber dilahirkan di Erfurt 1864 sebagai anak tertua dari delapan orang bersaudara. Ayahnya seorang otoriter, sedangkan ibunya adalah seorang saleh yang teraniaya. Oleh karena itu, terjadi cekcok hebat antara Max Weber dengan ayahnya, sehingga dia mengusir ayahnya. Ia lebih banyak dipengaruhi paman dan tantenya.  Weber mengecap berbagai pendidikan, antara lain ekonomi, sejarah, hukum, filosofi, dan teoloi. Ia meraih gelar doktor dalam  studi organisasi dagang abad pertengahan. Ia diangkat jadi guru besar dalam studi sejarah afraria Romawi di Berlin serta menjadi guru besar ekonomi di Freiburg 1894 dan 1896di Heidelberg.
3. Karl Marx
Marx lahir dari keluarga Yahudi di Trier, Jerman, pada 1818. Ibunya berasal  dari keluarga Rabbi Yahudi, sedangkan ayahnya berpendidikan sekuler dan pengacara yang sukses. Ketika suasana politik tidak menguntungkan bagi pengacara Yahudi, ayah dan keluarganya pindah menjadi pemeluk agama protestan. 1841 Marx meraih gelar doktor  fildafat dari Universitas Berlin, Universitas yang dipengaruhi oleh pemikiran Hegel dan pengikutnya yang kritis. Ia menikah pada 1843 dan hijrah ke Paris. Di sana ia berkenalan dengan St. Simon dan Proudhon, tokoh pemikir sosialis, dengan Engels, mitra menulis sekaligus sahabat penopang ekonomi, serta dengan berbagai pemikiran ekonomi politik Inggris seperti Adam Smith dan David Ricardo. Aktif dalam berbagai gerakan buruh dan komunis. Karl Max dipahami oleh berbagai penulis teks buku sosiologi pendidikan  seperti  Ivor Morris(1972), K.W. Prichard, dan T.H. Buxton(1973), Philip Robinson(1986), dan Mareen T. Hallin(2000) tidak memberikan banyak sumbangan teoretis terhadap pengembangan sosiologi pendidikan, namun Marx sangat berpengaruh terhadap cara aberpikir tentang pendidikan dan masyarakat.
C. Pengertian Sosiologi Menurut Para Ahli
1. Pitirim Sorokin
  • Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain
2. Max Weber
  • Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.
3. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
  • Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.
4. Paul B. Horton
  • Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.
5. Soerjono Soekamto
  • Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.


Tidak ada komentar: